Inikah Arti “Bagi yang Paham Aja” dari Pesan Kak Yudha Adyaksa?

PRAMUKA — Kak Yudha Adyaksa mundur dari kepengurusan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka di tengah inovasi-inovasi yang ia lakukan sedang bagus-bagusnya.

Surat resmi Kak Yudha tersebar luas mulai Senin, 27 Februari 2023 baik di internal kepengurusan Kwarnas maupun di luar itu. Sehingga muncul pemberitaan-pemberitaan tentang alasan Kak Yudha.

Memang tertulis dalam surat Kak Yudha mengundurkan diri karena kesibukan dalam bekerja. Sempat menyampaikan harap dimaklumi, namun belakangan, ada hal lain yang ia akui bahwa keputusannya itu bukan sebuah hal biasa saja.

“Intimidasi, Kurangnya Apresiasi, dan Semena-Mena Membuat Seseorang Tidak Nyaman Lalu Pergi,” begitu yang Kak Yudha tulis menyertai unggahan yang menceritakan tentang Sanji dan Germa 66 (Vinsmoke Familiy).

Hal ini mengisyaratkan bahwa Kak Yudha punya alasan khusus mundur dari kepengurusan selain dari memang pekerjaan yang ia jalani saat ini perlu konsentrasi yang lebih.

Mengibaratkan secara umum dalam dunia kerja, karyawan keluar masuk disebabkan karena suasana kerja yang kurang nyaman atau tingginya persaingan antar karyawan.

Lingkungan kerja atau kantor yang memiliki suasana negatif ini tidak akan mampu menjaga stabilitas dan kenyamanan kerja, terutama bagi karyawan yang baru.

Kak Yudha menambahkan pada caption unggahannya, alangkah baiknya jika perusahaan terus memantau suasana kerja dalam perusahaan. Jangan sampai ada intrik tertentu atau politik kantor yang menjadi penyebab turnover tinggi.

Pastinya ini bukan tentang pekerjaan Kak Yudha saat ini, karena ia sedang menikmatinya dan mendapatkan banyak kepercayaan untuk beberapa proyek di perusahaan.

Apa yang ia isyaratkan ini adalah yang terjadi sebenarnya di organisasi/jabatan yang ia tinggalkan dengan mengundurkan diri beberapa waktu lalu.

Juga disampaikan Kak Yudha masih melalui instagram pribadinya bahwa ia keluar karena mencoba untuk berkorban demi orang banyak, bahkan untuk orang asing sekalipun. Ini jelas sekali mundurnya Kak Yudha terkait sebuah kebijakan yang tidak seharusnya.

Kebijakan itu kemungkinan besar adalah terkait dengan Pendataan Anggota dan Pengadaan KTA yang notabene secara teknis dan operasionalnya diarahkan ke Pusinfo, lembaga dimana Kak Yudha menjadi kepalanya.

Namun, semua pastinya masih berupa perkiraan-perkiraan, karena secara khusus, Kak Yudha belum menyebutkan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi melihat apa yang dia unggah, sudah jelas ini bukan hal yang biasa-biasa saja.

Sosok anak muda yang mengabdi full selama dua periode sebagai Dewan Kerja Nasional, kemudian masuk ke jajaran Andalan Nasional, tentu bukan orang yang baru mengenal bagaimana karakteristik kepemimpinan.

Bagaimana ke depan jika dalam sebuah organisasi besar seperti Gerakan Pramuka yang sudah menginjak tahun ke 62 usianya, masih berkutat dengan pemaksaan, intimidasi, semena-mena, apakah tidak bertentangan dengan tri satya dan dasadarmanya?

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *