Yuk Join!
Telegram kami @pramuka klik dibawah ini.
YOGYAKARTA — Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) melalui Bidang Kebudayaan dan Pengembangan Kearifan Lokal menyelenggarakan Pawiyatan Budaya, Sabtu, 30 November 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh 160 peserta yang merupakan perutusan perwakilan dari gugusdepan yang khususnya mengimplementasikan Syarat Kecakapan Pramuka Istimewa (SKPI). Pawiyatan Budaya yang dilakukan antara lain Senam Pramuka Istimewa, Seni Tari Gaya Yogyakarta, Seni Batik, Busana Gagrak Ngayogyakarta, dan seni Pranatacara.
Terbagi menjadin 20 anggota dewasa dan 120 anggota muda, kegiatan ini diisi dengan beberapa kegiatan menarik, seperti Pranatacara, untuk anggota dewasa dan pramuka pandega. Kemudian tari, batik, dan busana untuk peserta golongan penggalang dan penegak.
Pawiyatan Budaya 2024 Kwarda DIY dibuka secara resmi oleh Kak Suwarsih Madya, Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Kebudayaan dan Pengembangan Kearifan Lokal. Dalam sambutannya, Kak Suwarsih menekankan bahwa para peserta mengikuti kegiatan untuk menguatkan jati diri dan mengembangkan diri sebagai Pramuka Istimewa.
Kak Suwarsih menyampaikan, kegiatan ini mengusung tema Ngerti, Ngroso dan Nglakoni, yang menurutnya sangat penting untuk diketahui.
Ngerti yang berarti ilmu atau pemahaman, kemudian ngroso yang berarti dirasakan atau dihayati lalu Nglakoni atau menjalankannya bukan dengan menirukan, tetapi dengan kemantapan jiwa.
“Alasan mengapa kita harus mengetahui Budaya di Yogyakarta karena budaya ini telah melalui masa sejarah yang panjang, dalam manifestasi nilai-nilai terdapat banyak bentuk seni dan budaya,” ujarnya.
Usai menyampaikan sambutan pembukaan, Kak Suwarsih kemudian menyerahkan secara simbolis kit kegiatan kepada perwakilan peserta yang telah ditunjuk. **