SEJARAH PRAMUKA INDONESIA

Sejarah Pramuka Indonesia – Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923, yang ditandai dengan didirikannya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung oleh Belanda. Pada tahun yang sama, di Jakarta juga didirikan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) oleh Belanda. Kedua organisasi cikal-bakal kepanduan di Indonesia ini kemudian melebur menjadi satu organisasi bernama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.

Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Undang Undang ini mengubah status Pramuka, sehingga bukan lagi satu-satunya organisasi yang boleh menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan.

Mari kita ulas Sejarah Pramuka Indonesia

Masa Hindia Belanda

Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh cabang “Nederlandsche Padvinders Organisatie” (NPO) pada tahun 1912, yang kemudian berganti nama menjadi “Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging” (NIPV) pada tahun 1916.

Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916. Organisasi kepanduan ini senapas dengan pergerakan nasional, seperti “Padvinder Muhammadiyah” yang pada 1920 berganti nama menjadi “Hizbul Wathan” (HW); “Nationale Padvinderij” yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam Afdeling Padvinderij yang kemudian diganti menjadi “Syarikat Islam Afdeling Pandu” dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

PAPI (Persaudaraan Antara Pandu Indonesia) merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS yang berdiri pada tanggal 23 Mei 1928. Namun, PAPI tidak bertahan lama, dan pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO, dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij; PK-Pandu Kebangsaan).

Masa Perang Dunia II

Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan, dan Belanda meninggalkan Indonesia. Organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepanduan, dilarang berdiri. Meskipun begitu, semangat kepanduan tetap menyala di dada para anggotanya, karena Pramuka merupakan suatu organisasi yang menjunjung tinggi nilai persatuan.

Sejarah Pramuka IndonesiaMasa Republik Indonesia

Sebulan setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta dan sepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, untuk membentuk satu wadah organisasi kepanduan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres tersebut dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta, dan hasilnya adalah terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia yang didukung oleh seluruh pimpinan dan tokoh serta diakui oleh pemerintah RI sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan No.93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947.

Perjalanan selanjutnya menghadapi tantangan dan perubahan, dan pada tahun 1953 Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia. IPINDO merupakan federasi bagi organisasi kepanduan putera, sementara bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia).

Pada tahun 1961, Gerakan Pramuka lahir dan menggantikan berbagai perkumpulan kepanduan yang ada saat itu. Dalam acara perkenalannya pada tanggal 14 Agustus 1961, diadakan Apel Besar di Jakarta yang diikuti oleh sekitar 10.000 anggota Pramuka. Sejak itu, tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai HARI PRAMUKA yang diperingati setiap tahun oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

Sejarah Pramuka Indonesia
Foto Kegiatan kwarcab_1331

Memahami Sejarah Pramuka Indonesia merupakan hal yang sangat penting bagi para anggota Pramuka karena beberapa alasan berikut:

  1. Identitas dan Nilai Kepramukaan: Sejarah Pramuka Indonesia mencerminkan identitas dan nilai-nilai kepramukaan yang menjadi landasan Gerakan Pramuka. Dengan memahami sejarah, para anggota Pramuka dapat mengakar dan menerapkan nilai-nilai seperti kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kerjasama, dan kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Inspirasi dan Motivasi: Sejarah Pramuka Indonesia mengandung cerita-cerita inspiratif tentang perjuangan dan semangat kepanduan dalam menghadapi berbagai tantangan. Hal ini bisa menjadi sumber motivasi bagi para anggota Pramuka untuk tetap bersemangat dalam menghadapi rintangan dan mencapai tujuan mereka.
  3. Penghargaan atas Karya Pendahulu: Dengan memahami sejarah, anggota Pramuka dapat menghargai usaha dan karya para pendahulu mereka dalam memajukan Gerakan Pramuka. Mengetahui bagaimana Gerakan Pramuka berkembang dari masa ke masa memperkuat rasa saling menghargai dan menghormati antaranggota Pramuka.
  4. Pemahaman tentang Peran Pramuka dalam Masyarakat: Sejarah Pramuka Indonesia juga menunjukkan bagaimana peran Pramuka dalam pembentukan karakter dan kepribadian pemuda Indonesia serta kontribusinya dalam masyarakat. Ini membantu anggota Pramuka menyadari tanggung jawab mereka dalam berkontribusi bagi kebaikan masyarakat dan negara.

Dengan memahami Sejarah Pramuka Indonesia, anggota Pramuka dapat menginternalisasi nilai-nilai kepramukaan yang diwariskan oleh para pendahulu, menjadi pemimpin yang tangguh, dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara. Yuk pahami dan kenali Sejarah Pramuka Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *